MPLS Ramah Anak: Polres Batang Ajarkan 44 Siswa SLB Cara Lindungi Diri dari Kekerasan

 

Batang - Polres Batang menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual di SLB Negeri Batang. Kegiatan yang jadi bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) ini disambut antusias luar biasa oleh anak-anak berkebutuhan khusus, Kamis (17/7/2025).

Petugas Polres Batang dari Unit Reskrim dan Binmas mendatangi SLB Negeri Batang. Wajah ceria siswa-siswi langsung terlihat saat menyambut kedatangan polisi. Mereka tampak bersemangat mengikuti setiap materi dengan pendekatan komunikatif dan ramah anak.

Kanit 4 Satreskrim Polres Batang, IPDA Maulidya Nur Maharanti, menjelaskan pihaknya memberikan edukasi dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami siswa berkebutuhan khusus.

"Kami memberikan edukasi mengenai kekerasan dan juga pelecehan seksual bagi anak-anak agar mereka tidak menjadi pelaku maupun korban kekerasan, baik verbal, psikis, maupun fisik," kata Ipda Maulidya.

Yang bikin Maulidya terkejut adalah respon siswa-siswi SLB yang sangat luar biasa. Antusiasme mereka jauh melampaui ekspektasi sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik.

"Respon siswa-siswi SLB sangat luar biasa. Mereka sangat tertarik mengikuti kegiatan, terutama karena pendekatan kami juga melibatkan unit Binmas agar materi lebih mudah dipahami dan suasana lebih menyenangkan," tambahnya.

Kegiatan edukasi ini ternyata tidak hanya dilakukan di SLB, tapi juga di sekolah umum dan pondok pesantren di Kabupaten Batang. Ini sebagai langkah pencegahan menyusul maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi selama libur sekolah.

"Anak-anak sangat rawan menjadi korban kekerasan karena mereka masih sangat awam, dan banyak orang tua belum memberikan edukasi seksual kepada anak. Kegiatan ini penting agar anak-anak melek hukum dan mampu menjaga diri mereka sendiri," tegas Ipda Maulidya.

Waka Kesiswaan SLB Negeri Batang, Afifah, mengatakan sosialisasi ini merupakan bagian dari MPLS ramah anak yang dirancang agar peserta didik berkebutuhan khusus merasa mendapatkan perlindungan.

"MPLS tahun ini berisi materi pencegahan kekerasan, pentingnya tata krama, dan sopan santun bagi anak-anak berkebutuhan khusus," kata Afifah.

Pemilihan Polres Batang sebagai narasumber bukan tanpa alasan. Mengingat banyak kasus anak berkebutuhan khusus menjadi korban kekerasan seksual dan perundungan.

"Polisi adalah tenaga profesional dan pemangku jabatan. Dengan kehadiran polisi, anak-anak lebih tertarik dan percaya, sehingga pesan pencegahan kekerasan dapat tersampaikan dengan baik," lanjut Afifah.

MPLS di SLB Negeri Batang tahun ini dikemas dengan berbagai kegiatan menarik. Hari pertama, siswa dikenalkan dengan lingkungan sekolah, kelas, dan teman-teman baru. Hari kedua menghadirkan pendongeng dari Pekalongan untuk membuat MPLS lebih menyenangkan.

Hari ketiga diisi dengan penampilan karya siswa yang meraih juara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat cabang dinas untuk memotivasi siswa lain agar berprestasi. Sedangkan pada hari keempat, para siswa diajak menulis pohon harapan yang berisi cita-cita mereka.

"Antusiasme anak-anak sangat tinggi dalam setiap kegiatan. Melalui kegiatan ini, kami ingin mereka memahami apa itu kekerasan dan bagaimana cara menghindarinya," kata Afifah.

Afifah mengungkapkan bahwa mendidik anak-anak berkebutuhan khusus memiliki tantangan tersendiri, karena mereka memiliki keterbatasan dan hambatan tertentu.

"Melalui sosialisasi ini, kami berharap mereka mengenali apa itu kekerasan seksual dan bagaimana melindungi diri. Kami ingin mereka tumbuh dengan pemahaman akan pentingnya menjaga diri dari kekerasan," ujarnya.

Tahun ajaran baru ini, SLB Negeri Batang menerima sekitar 44 siswa baru dengan berbagai kebutuhan khusus. Dengan dukungan program edukasi dari Polres Batang, pihak sekolah berharap siswa-siswi dapat tumbuh dengan rasa aman serta pemahaman yang baik tentang perlindungan diri.

"Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dengan Polres Batang. Anak-anak terlihat lebih percaya diri dan semangat setelah mengikuti sosialisasi ini," pungkas Afifah.

Melalui kolaborasi ini, Polres Batang dan SLB Negeri Batang berupaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah anak, aman, dan bebas dari kekerasan, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat menggapai masa depan dengan lebih percaya diri dan terlindungi.

Posting Komentar

0 Komentar